Menghitung Nilai Minimum dan Maksimum Fungsi dalam Bisnis
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis, matematika berperan penting untuk menentukan strategi yang efisien dan menguntungkan. Salah satu penerapannya adalah menggunakan fungsi matematika untuk menghitung nilai minimum dan maksimum. Nilai ini membantu pengusaha mengetahui kondisi optimal, seperti biaya terendah atau keuntungan tertinggi.
Konsep Dasar
Nilai maksimum adalah titik tertinggi dari suatu fungsi, sedangkan nilai minimum adalah titik terendahnya. Dalam konteks bisnis, fungsi tersebut sering kali menggambarkan hubungan antara biaya produksi (C), pendapatan (R), dan keuntungan (P).
Secara umum,
P(x) = R(x) – C(x)
dengan ( x ) menyatakan jumlah barang yang diproduksi atau dijual.
Untuk mencari nilai maksimum atau minimum dari fungsi tersebut, langkahnya adalah:
- Turunkan fungsi ( P(x) ) terhadap ( x ).
- Samakan hasil turunan pertama dengan nol: ( P'(x) = 0 ).
- Tentukan apakah titik tersebut merupakan maksimum atau minimum dengan melihat turunan keduanya ( P”(x) ).
Contoh Operasi
Sebuah perusahaan memiliki fungsi pendapatan dan biaya sebagai berikut:

Turunan keduanya ( P”(x) = -2 ), bernilai negatif, berarti titik tersebut adalah maksimum.
Substitusi ke fungsi keuntungan:

Jadi, keuntungan maksimum adalah Rp1.520 saat perusahaan memproduksi 40 unit barang.
Kesimpulan
Menentukan nilai minimum dan maksimum fungsi membantu pengusaha mengambil keputusan yang efisien dalam produksi dan penjualan. Dengan memahami konsep turunan, kita dapat menemukan titik optimal untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya.
Sumber
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Matematika SMA/MA Kelas XI
Kurikulum 2013 Revisi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Halaman 180–182 (Materi: Turunan dan Penerapannya dalam Masalah Kontekstual).
Simak Artikel Lainnya di Bawah Ini
