Menyusun Data Hujan Mingguan dalam Tabel
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat data curah hujan yang dicatat oleh petugas cuaca. Data tersebut biasanya disusun dalam bentuk tabel agar mudah dibaca dan dibandingkan. Menyusun data hujan mingguan dalam tabel membantu kita mengetahui hari mana yang memiliki curah hujan tertinggi atau terendah serta mempermudah proses analisis.
Tabel digunakan untuk menyajikan data secara teratur dalam baris dan kolom. Baris menunjukkan hari-hari dalam seminggu, sedangkan kolom menunjukkan jumlah curah hujan (dalam milimeter). Dengan tabel, kita dapat lebih cepat memahami informasi tanpa harus membaca kalimat panjang.
Contoh Operasi
Petugas cuaca mencatat curah hujan selama satu minggu di suatu daerah seperti berikut:
| Hari | Curah Hujan (mm) |
|---|---|
| Senin | 15 |
| Selasa | 20 |
| Rabu | 10 |
| Kamis | 25 |
| Jumat | 0 |
| Sabtu | 30 |
| Minggu | 5 |
Contoh pertanyaan dan operasi:
- Berapa total curah hujan selama satu minggu?
= 15 + 20 + 10 + 25 + 0 + 30 + 5 = 105 mm - Berapa rata-rata curah hujan per hari?
= 105 ÷ 7 = 15 mm per hari - Hari apa yang memiliki curah hujan tertinggi?
→ Sabtu (30 mm) - Hari apa yang tidak turun hujan?
→ Jumat (0 mm)

Kesimpulan
Dengan menyusun data hujan dalam tabel, kita dapat mengolah dan memahami informasi numerik secara lebih efisien. Pembelajaran ini mengajarkan pentingnya penyajian data dalam bentuk yang terstruktur dan mudah dibaca.
Sumber:
Buku Sekolah Elektronik (BSE)
Matematika untuk SD/MI Kelas IV (Kurikulum Merdeka)
Penulis: I. Nyoman Sukra, dkk.
Penerbit: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Halaman: 105–107 (Materi: Penyajian Data dalam Tabel)
