Judul:
Abstrak:
Sebelum jam tangan dan ponsel pintar ada, manusia sudah bisa tahu waktu — hanya dengan mengamati bayangan matahari. Lewat eksperimen sederhana ini, siswa diajak memahami hubungan antara pergerakan matahari, panjang bayangan, dan konsep waktu dalam matematika dan sains.
Isi:
Kegiatan dimulai dengan menancapkan sebuah tongkat kecil di tanah (atau pensil di atas kertas jika dilakukan di dalam ruangan dengan cahaya matahari masuk). Setiap jam, amati panjang dan arah bayangannya. Catat hasilnya di tabel pengamatan.
Misalnya:
Waktu Panjang Bayangan Arah Bayangan
08.00 Panjang Arah barat
10.00 Lebih pendek Arah barat laut
12.00 Paling pendek Arah utara
14.00 Mulai memanjang Arah timur laut
Dari hasil itu, siswa bisa melihat bahwa panjang bayangan berubah seiring posisi matahari di langit. Saat matahari tepat di atas kepala (sekitar tengah hari), bayangan menjadi paling pendek — inilah prinsip dasar jam matahari kuno!
Guru bisa mengajak siswa membuat jam matahari sederhana dengan menandai posisi bayangan setiap jam. Dengan begitu, mereka belajar menghubungkan matematika (pengukuran panjang dan waktu) dengan fenomena alam nyata.
Kesimpulan:
Bayangan matahari bukan sekadar permainan cahaya — tapi penunjuk waktu alami yang sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Dari sini, kita belajar bahwa alam semesta punya keteraturan luar biasa, dan matematika membantu kita membacanya.
Tag:
matematika, sains, waktu, bayangan, eksperimen, pengukuran, alam, edukasi
