Mengukur Panjang Bayangan di Pagi dan Siang Hari
Abstrak
Fenomena bayangan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat sinar matahari mengenai benda. Artikel ini membahas bagaimana perbedaan panjang bayangan pada pagi dan siang hari dapat dijadikan media pembelajaran sains maupun matematika. Melalui aktivitas mengukur bayangan, siswa diajak memahami hubungan posisi matahari, sudut datang cahaya, dan panjang bayangan.
Pendahuluan
Bayangan terbentuk ketika sebuah benda menghalangi cahaya matahari. Panjang bayangan berubah-ubah sesuai posisi matahari di langit. Pada pagi hari, matahari berada lebih rendah sehingga bayangan tampak lebih panjang. Sementara itu, pada siang hari ketika matahari tepat di atas kepala, bayangan terlihat lebih pendek.
Aktivitas Mengukur Bayangan
Kegiatan mengukur bayangan dapat dilakukan dengan langkah sederhana:
-
Pilih sebuah benda tegak lurus, misalnya tiang atau tongkat.
-
Ukur tinggi benda dengan mistar atau meteran.
-
Pada pagi hari (sekitar pukul 08.00), ukur panjang bayangan benda tersebut.
-
Ulangi pengukuran pada siang hari (sekitar pukul 12.00).
-
Catat hasil pengukuran dan bandingkan.
Contoh: sebuah tongkat setinggi 1 meter dapat memiliki bayangan 2 meter pada pagi hari, tetapi hanya 0,5 meter saat siang.
Manfaat Pembelajaran
-
Siswa memahami konsep perubahan posisi matahari sepanjang hari.
-
Melatih keterampilan mengukur dan mencatat data.
-
Menjadi pengantar untuk mempelajari perbandingan, skala, atau trigonometri dasar.
-
Membiasakan siswa mengamati fenomena alam secara langsung.
Kesimpulan
Mengukur panjang bayangan di pagi dan siang hari bukan hanya aktivitas sederhana, tetapi juga sarana belajar yang menyenangkan. Dari fenomena ini, siswa dapat memahami bagaimana posisi matahari memengaruhi panjang bayangan serta menghubungkannya dengan konsep matematika dan sains.
