Mengukur Luas Bayangan di Bawah Matahari
Abstrak
Bayangan bukan sekadar efek cahaya, tapi juga cerminan konsep matematika yang menarik untuk dipelajari. Ketika matahari bersinar, setiap benda di bumi membentuk bayangan dengan panjang dan arah yang berbeda. Artikel ini membahas bagaimana bayangan dapat dijadikan media pembelajaran untuk mengukur, membandingkan, dan memahami konsep luas, panjang, serta perbandingan sudut dalam kehidupan nyata.
1. Bayangan dan Cahaya: Awal dari Perhitungan
Bayangan terbentuk ketika cahaya terhalang oleh suatu benda. Panjang bayangan tergantung pada sudut datang sinar matahari dan tinggi benda. Saat pagi atau sore hari, bayangan tampak lebih panjang, sedangkan saat siang hari — ketika matahari berada tepat di atas — bayangan menjadi sangat pendek.
Fenomena sederhana ini bisa dijadikan eksperimen matematika. Misalnya, siswa bisa mengukur panjang bayangan tiang bendera pada jam berbeda, lalu membandingkan hasilnya. Dari situ, mereka belajar tentang perbandingan dan proporsi secara nyata.
2. Menghitung Luas Bayangan di Permukaan Tanah
Untuk mengukur luas bayangan, langkah-langkahnya bisa seperti ini:
Tentukan bentuk bayangan (biasanya persegi panjang atau segitiga).
Ukur panjang dan lebar bayangan dengan meteran.
Gunakan rumus luas sesuai bentuknya.
📏 Contoh:
Jika bayangan pohon memiliki panjang 2 meter dan lebar 1 meter, maka:
Luas = panjang × lebar = 2 × 1 = 2 m²
Kegiatan ini tidak hanya mengasah kemampuan berhitung, tapi juga mengajarkan siswa menghubungkan matematika dengan fenomena alam.
3. Eksperimen Perbandingan Tinggi dan Bayangan
Kegiatan menarik lainnya adalah membandingkan tinggi benda dengan panjang bayangannya.
Misalnya:
Tiang bendera setinggi 4 meter memiliki bayangan 3 meter.
Siswa dengan tinggi 1,5 meter memiliki bayangan 1,1 meter.
Dengan menggunakan konsep perbandingan senilai, siswa dapat menghitung tinggi benda lain tanpa harus memanjat — cukup dengan mengukur
