Menghitung Pola Simetri pada Motif Batik Nusantara
Batik Nusantara memiliki beragam motif indah yang tidak hanya memancarkan nilai estetika, tetapi juga menyimpan konsep matematika, khususnya dalam pola simetri. Simetri adalah keseimbangan bentuk yang terjadi ketika suatu gambar atau bangun dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama persis. Dalam matematika, simetri sering dipelajari untuk melatih kemampuan berpikir logis dan memahami keteraturan bentuk.
Motif batik seperti Parang, Kawung, dan Mega Mendung memiliki jenis simetri yang berbeda. Misalnya, motif Kawung memiliki simetri lipat (refleksi) karena pola ovalnya dapat dilipat menjadi dua bagian yang sama, sementara motif Parang memiliki simetri putar (rotasi) karena pola berulangnya dapat diputar beberapa derajat dan tetap terlihat sama.
Dengan mengenali simetri, siswa dapat memahami bahwa matematika tidak hanya ada di buku pelajaran, tetapi juga hidup dalam budaya dan seni lokal seperti batik.
Contoh Operasi Simetri
Contoh 1: Simetri Lipat pada Motif Kawung
Sebuah motif batik berbentuk lingkaran ganda seperti pola kawung memiliki 4 simetri lipat.
Jika kita melipat kertas bergambar motif tersebut secara vertikal, horizontal, dan dua diagonal, setiap lipatan menghasilkan dua bagian yang sama persis.
👉 Jumlah simetri lipat = 4
Contoh 2: Simetri Putar pada Motif Parang
Motif parang dapat diputar sebesar 180° dan tetap sama bentuknya.
👉 Simetri putar = 180° atau tingkat simetri 2

Sumber Referensi
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Matematika Kelas VI SD/MI
Penerbit: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Edisi Revisi 2018
Bab 5: Simetri dan Pencerminan — Halaman 112–115
simak artikel lainnya di sini
