Menghitung Luas Sawah Mini di Lahan Sekolah 🌾📏🏫
1. Pendahuluan
Matematika adalah ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan konsep matematika dalam kehidupan nyata adalah menghitung luas suatu lahan. Lahan sawah mini yang biasanya ada di area sekolah sebagai sarana pembelajaran prakarya, biologi, maupun ekstrakurikuler pertanian bisa dijadikan contoh nyata penggunaan konsep luas bangun datar. 🌱✨
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung luas sawah mini di lahan sekolah dengan pendekatan sederhana menggunakan konsep luas persegi panjang.
2. Konsep Dasar Luas Bangun Datar 📐
Untuk menghitung luas suatu lahan berbentuk persegi panjang atau hampir persegi panjang, kita dapat menggunakan rumus:
Luas = Panjang × Lebar
Rumus ini berlaku jika lahan berbentuk persegi panjang. Namun, jika bentuknya tidak beraturan, biasanya kita membaginya menjadi beberapa bentuk sederhana (persegi panjang, segitiga, trapesium) lalu menjumlahkan luasnya.
3. Contoh Operasi Perhitungan 🔢
Misalkan sekolah memiliki lahan sawah mini dengan ukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter.
👉 Maka luas sawah mini tersebut dapat dihitung dengan rumus:
Luas = Panjang × Lebar
= 20 m × 10 m
= 200 m²
Artinya, luas sawah mini di sekolah adalah 200 meter persegi.
Jika lahan sawah mini ditanami padi dengan kebutuhan 1 kg benih padi per 20 m², maka kebutuhan benih padi total = 200 ÷ 20 = 10 kg benih. 🌾
4. Contoh Soal ✍️
Sebuah sawah mini di sekolah berbentuk persegi panjang dengan panjang 15 m dan lebar 12 m. Hitunglah luas sawah tersebut!
Lahan sawah mini berbentuk trapesium dengan panjang sisi sejajar 10 m dan 6 m, serta tinggi 5 m. Tentukan luasnya!
Sebuah sawah mini di sekolah berbentuk segitiga dengan alas 12 m dan tinggi 8 m. Hitunglah luas sawah tersebut!
5. Sumber 📚
Buku Sekolah Elektronik (BSE) Matematika Kelas VI, Kurikulum 2013 Revisi, Bab Bangun Datar, halaman 65–70.
6. Kesimpulan 🎯
Menghitung luas sawah mini di lahan sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan konsep dasar luas bangun datar. Dengan cara ini, kita dapat memperkirakan kebutuhan benih, pupuk, maupun hasil panen. Konsep matematika yang sederhana ternyata sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bidang pertanian sekolah.
