Menerapkan Program Linear dalam Produksi Makanan Ringan
Abstrak
Program linear sering dianggap rumit karena penuh angka dan rumus. Padahal, konsep ini bisa membantu kita membuat keputusan dalam kehidupan nyata — salah satunya dalam mengatur produksi makanan ringan. Dengan program linear, kita dapat menentukan kombinasi bahan dan jumlah produksi yang paling efisien untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Pendahuluan
Bayangkan kamu punya usaha kecil memproduksi dua jenis makanan ringan: keripik singkong dan kacang goreng. Setiap produk butuh waktu dan bahan berbeda, sedangkan sumber daya kamu terbatas. Nah, di sinilah program linearberperan — membantu mencari solusi terbaik agar keuntungan tetap besar tanpa membuang bahan atau waktu.
Program linear digunakan untuk mengoptimalkan hasil dengan mempertimbangkan batasan (constraint) dan tujuan (objective function). Dalam konteks produksi, batasan bisa berupa jumlah bahan, tenaga kerja, atau waktu, sedangkan tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan.
Langkah Kegiatan
-
Tentukan variabel keputusan:
Misalnya:-
x = jumlah keripik singkong yang diproduksi per hari
-
y = jumlah kacang goreng yang diproduksi per hari
-
-
Buat fungsi tujuan (objective function):
Jika keuntungan per bungkus keripik adalah Rp2.000 dan kacang Rp3.000, maka:Maksimalkan Z=2000x+3000y
-
Tentukan batasan (constraint):
Misalnya:-
Waktu produksi: 2x+3y≤60 (jam kerja per hari)
-
Bahan baku: x+2y≤40 (persediaan bahan harian)
-
x,y≥0
-
-
Gambarkan grafik daerah solusi:
Plot batasan pada bidang koordinat dan tentukan titik potongnya. Daerah yang memenuhi semua batasan disebut daerah layak (feasible region). -
Cari titik optimal:
Substitusikan titik-titik pojok dari daerah layak ke fungsi tujuan untuk menemukan nilai maksimum dari Z.
Contoh Hasil Perhitungan
Misalnya titik-titik layak menghasilkan nilai maksimum di (x,y)=(15,10).
Maka keuntungan maksimum:
Z=2000(15)+3000(10)=30.000+30.000=Rp60.000
Artinya, kombinasi terbaik adalah memproduksi 15 bungkus keripik dan 10 bungkus kacang per hari.
Kesimpulan
Program linear bukan hanya teori di atas kertas — ia bisa menjadi alat cerdas untuk pengambilan keputusan di dunia nyata. Melalui metode ini, produsen makanan ringan dapat mengatur produksi secara efisien, memanfaatkan bahan dan waktu sebaik mungkin, serta memaksimalkan keuntungan tanpa harus menambah sumber daya.
